Sunday, December 27, 2020

Article 01

 

VIDEO 5 SISWI INJAK RAPOR,

PENTINGNYA PENDIDIKAN BIJAK BERMEDIA SOSIAL BAGI REMAJA


Kompas.com Guru SMP di Lombok Timur dibuat kesal lantaran 5 siswi menunjukan aksinya sedang injak rapor yang direkam di salah satu aplikasi yang sedang trend saat ini. Video yang berdurasi antara 12-14 menit tersebut diambil usai pembagian rapor di sekolahnya.

Ahmad Riadi Ahyar, guru Bahasa Indonesia sempat menanyakan motif tindakan tersebut kepada pelaku. Kelima siswi tersebut mengaku tidak ada tujuan lain selain sekedar iseng. Para siswa siswi di SMP tersebut sebelumnya telah diingatkan oleh Ahyar agar bijak berbahasa di media sosial, apapun jenisnya. Sejalan dengan ini, psikolog anak dan keluarga (Anna Surti Ariani), mengatakan memang sangat penting untuk adanya pendidikan dan pendampingan tentang cara bijak bermedia sosial.

Pada kasus ini, Anna berpendapat bahwa yang bermasalah bukanlah ruang media sosial tersebut, akan tetapi tata krama dalam menggunakannya. Oleh karena itu, sikaplah yang patut di ubah. Perlu dipikirkan bagaimana membantu siswa untuk bisa mengekspresikan perasaan negatif secara sehat. Perbuatan kesal terhadap sesuatu dapat diekspresikan dengan membanting bola, bukan rapor. Adanya pengajaran seperti ini dapat terhindar dari tindakan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan pernah membagikan identitas diri bahkan keluarga. Perhatikan pula jangan sampai anak mengikuti (follow) pihak yang terlalu negatif. Memberi tanggapan terhadap teman dan orang lain juga patut diperhatikan, dikarenakan tak sedikit kasus yang melanggar UU ITE hanya sebatas memberikan komentar di media sosial.

Kasus ini akhirnya dirapatkan oleh dewan guru di sekolah tersebut. Hasil rapat menyatakan bahwa kelima siswi tersebut diputuskan untuk dikembalikan ke orangtuanya. Hal ini lantaran para dewan guru sangat geram dan menilai tindakan tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap sekolah.

Kepala sekolah SMP tersebut (Kasri) dipanggil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. Pada pertemuan itu, ia mendapat instruksi dari Bupati Lombok Timur bahwa diminta mengembalikan kelima siswi tersebut untuk dibina ke sekolah.


~thxu for reading~


Dikutip dari:

Kompas.com | Rabu, 23 Desember 2020 | 17:02 WIB


No comments:

Post a Comment