VIDEO 5 SISWI INJAK
RAPOR,
PENTINGNYA PENDIDIKAN BIJAK BERMEDIA SOSIAL BAGI REMAJA
Kompas.com – Guru SMP di Lombok Timur
dibuat kesal lantaran 5 siswi menunjukan aksinya sedang injak rapor yang
direkam di salah satu aplikasi yang sedang trend saat ini. Video yang berdurasi
antara 12-14 menit tersebut diambil usai pembagian rapor di sekolahnya.
Ahmad Riadi Ahyar, guru Bahasa Indonesia sempat menanyakan motif
tindakan tersebut kepada pelaku. Kelima siswi tersebut mengaku tidak ada tujuan
lain selain sekedar iseng. Para siswa siswi di SMP tersebut sebelumnya telah
diingatkan oleh Ahyar agar bijak berbahasa di media sosial, apapun jenisnya. Sejalan dengan ini, psikolog anak dan
keluarga (Anna Surti Ariani), mengatakan memang sangat penting untuk adanya
pendidikan dan pendampingan tentang cara bijak bermedia sosial.
Pada kasus ini, Anna berpendapat bahwa yang bermasalah bukanlah
ruang media sosial tersebut, akan tetapi tata krama dalam menggunakannya. Oleh
karena itu, sikaplah yang patut di ubah. Perlu dipikirkan bagaimana membantu
siswa untuk bisa mengekspresikan perasaan negatif secara sehat. Perbuatan kesal
terhadap sesuatu dapat diekspresikan dengan membanting bola, bukan rapor.
Adanya pengajaran seperti ini dapat terhindar dari tindakan merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan pernah
membagikan identitas diri bahkan keluarga. Perhatikan pula jangan sampai anak
mengikuti (follow) pihak yang terlalu
negatif. Memberi tanggapan terhadap teman dan orang lain juga patut
diperhatikan, dikarenakan tak sedikit kasus yang melanggar UU ITE hanya sebatas
memberikan komentar di media sosial.
Kasus ini akhirnya dirapatkan oleh dewan guru di sekolah tersebut.
Hasil rapat menyatakan bahwa kelima siswi tersebut diputuskan untuk
dikembalikan ke orangtuanya. Hal ini lantaran para dewan guru sangat geram dan
menilai tindakan tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap sekolah.
Kepala sekolah SMP tersebut (Kasri) dipanggil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. Pada pertemuan itu, ia mendapat instruksi dari Bupati Lombok Timur bahwa diminta mengembalikan kelima siswi tersebut untuk dibina ke sekolah.
~thxu for reading~
Dikutip
dari:
Kompas.com
| Rabu, 23 Desember 2020 | 17:02 WIB
No comments:
Post a Comment